Nulis Dulu Aja Karena Lagi Di Rumah Aja Ikut Social Distancing
Ternyata bener ya kata orang dewasa,
Menjadi dewasa tidak semenyenangkan yang kita kira sewaktu kecil dulu.
Tapi, menjadi dewasa memang membuat gua bisa belajar banyak hal. Bisa mengenal orang-orang baru yang sebelumnya gak pernah gua bayangkan. Menjadi dewasa membuat gua mikir beribu kali untuk bisa mengambil keputusan yang baik buat diri sendiri dan orang banyak.
Kini, gua sekarang, sedang menempuh pendidikan tingkat akhir di bangku perkuliahan (S-1). Jujur, awal menjalaninya beraaatttt bangeeetttt, gua kira kuliah itu kaya yang di FTV-FTV SCTV, ternyata tidaaakkk sama sekaliiii. Dan gua kira dengan gua masuk kuliah di Jurusan yang gua senangi itu bakalan nyaman (pikiran pas SMK), ternyata pikiran gua salah. Salah besar ketika memasuki semester 1 dan semester 2, rasanya pengen cabut dan gak kuliah lagi. Tapi, secara perlahan, mulai masuk di semester 3, gua menemukan kenyamanan dalam belajar, gua menemukan sesuatu yang bisa gua seriusin, nemuin hal yang memang cocok buat diri gua. Ya, gua nemuin Dosen yang cara ngajarnya, cara bimbingnya, semuanyaa dahh, yang sesuai sama diri gua. Dari situ gua udah nekunin buat diri gua bisa terus ambil mata kuliah sama Dosen yang gua bilang Favorit gua. Tapi, lagi dan lagi semakin dewasa cobaan terus muncul, gua nemuin juga beberapa Dosen yang emang seru juga cara ngajarnya. Berpikir keras, gua nentuin kemana jalan hidup gua sendiri, yang mana akhirnya gua memilih Dosen yang awal untuk gua bisa melaju ke tahap selanjutnya yang emang bakal gua seriusin.
Hingga sampailah skrang gua menjadi mahasiswa tingkat akhir, banyak banget pilihan yang dateng ke gua. Yang mana awalnya gua ragu, gua takut, tapi ujung-ujungnya gua ambil juga pilihan itu. Seperti misalnya, pilihan untuk ikut program Magang dari pemerintah di BUMN. Allah emang maha baik, sebelum pilihan itu dateng, gua emang sempat ragu sama nasib gua yang akan datang itu kek gimana, gua gak tau gua mau kemana, dan gua punya apa selama kuliah. Akhirnya tawaran dan pilihan itu datang, gua beraniin sikap buat ambil, tapi ditengah perjalanan jiwa takut gua muncul lagi, ya gua takut target yg gua pasang untuk bisa Wisuda di Juni 2020 atau di September 2020 gak tercapai.
Dan benar saja, target wisuda Juni 2020 udah gak bakalan bisa gua capai, yang masih bisa gua capai adalah wisuda September 2020. Dengan disituasi sebelum magang waktu itu, di Bulan Febuari banyak tangisan yang menghampiri gua. Detailnya nanti yaa kalo gua udah berhasil di Wisuda. Banyak tangisan juga yg pada intinya lagi dan lagi karena kesalahan gua sendiri, yang terlalu nyantai di bulan-bulan sebelumnya, padahal jadi mahasiswa tingkat akhir itu harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan tepat dan benar.
Tahun ini, yaa tahun 2020. Dan di bulan ini, yaa Bulan Maret 2020, yg mana seharusnya gua juga bakalan Ujian Komprehensif (Ujian penentu untuk dapat melaju ke tahap selanjutnya, seperti misalnya Sidang Pra-Skirpsi sama Dosen Pembimbing dan Sidang Skripsi). Datang kembali cobaan yang melanda, ketika udah dapet tanggal yang sudah ditentukan, dan udah belajar tiap malem selama 4 hari sehabis pulang magang, di tambah 3 hari full belajar dari pagi sampai sore, tapi Allah yang menentukan semuanya, datang virus corona yang mengharuskan untuk diliburkannya kampus dan magang.
Sekarang gua cuma berharap, semuanya dapat segera membaik, dan gua bisa melanjutkan tahapan tingkat akhir ini dengan tenang dan baik (langsung lulus untuk ujian komprehensifnya - Aamiin), dan gua bisa segera Wisuda di September 2020, dan langsung dapet kerjaan yang bagus dan mapan yg sesuai dengan keinginan gua. Semoga di tahun 2020 ini, yang dimulai dengan agak sulit dan banyak air mata atau tangisan, bisa berakhir dengan baik dan menyenangkan buat kita semua.
Comments
Post a Comment