INDONESIA MULAI KEHILANGAN JATI DIRI
INDONESIA MULAI KEHILANGAN JATI DIRI
By : Aziz Ngok
Masyarakat Indonesia yang sekarang bukan lagi masyarakat Indonesia yang dulu. That's right, Indonesia mulai kehilangan jati dirinya sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), gua ulangi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia yang saat ini bukan lagi Indonesia yang dulu dimana persatuan dimana-mana. But now, Indonesia yang sekarang adalah perpecahan dimana-mana.
Masyarakat Indonesia yang sekarang bukan lagi masyarakat Indonesia yang dulu. Masyarakat Indonesia yang sekarang "always judge a book by the cover", sorry kalau gua salah, tentunya gak semua masyarakat Indonesia, tapi sebagian besar atau mayoritas masyarakat Indonesia yang sekarang adalah "always judge a book by the cover". Mungkin banyak dari kalian yang bakal bilang "alah sotoy lu" "banyak omong" "tau apa lu emangnya" "buktinya apa?" "buktinya apa?"
Tapi, bersyukurnya masih banyak orang yang lebih pinter dibanding orang yang bodoh yang "always judge a book by the cover". Kenapa dia nggak, nggak ngeliat dulu apa isinya? apa dalamnya? Coba bayangin, kalau orang-orang ini menerapkan hal itu dalam kehidupan nyata. Misal, dia ketemu seorang yang tampan, rupawan, pakai jas, pakai bawa koper, pakai dasi rapih, dan dia ketemu orang yang lagi santai, duduk sambil ngopi, pakai kolor pendek, pakai kaus, ya kaus biasa, kaus oblong, pakai sendal jepit. Coba kalian pikir kira-kira orang yang "always judge a book by the cover" apa yang dilakuin, pasti orang-orang yang akan selalu ngeblaim bahwa orang yang pakai dasi, orang yang pakai jas, itu adalah orang yang kaya, orang a rich, dan pasti mereka akan selalu berpikir bahwa orang yang lagi ngopi, duduk, sambil pakai kolor, kaus oblong, sendal jepit, itu adalah orang yang miskin. So, coba kalian pikir bagaimana kalau kenyataan bahwa yang duduk sambil ngopi, pakai kolor, pakai baju oblong seadainya adalah seorang Bob Sadino, dan orang yang "always judge a book by the cover" ini gak tau kalau dia ini adalah Bob Sadino, dan dia gak tau juga Bob Sadino itu siapa. Dan dia menganggap orang yang pakai jas itu rapi, itu adalah orang kaya, padahal dia orang yang ingin melamar kerja di sebuah kantor yang notaben nya dia belum kaya. Ini adalah contoh kecil yang "always judge a book by the cover". Memangnya apa sulitnya sih, jangan "judge a book by the cover" kenali di dalam, kenali sesuatu nya secara utuh jangan hanya sebagian aja.
Indonesia mulai kehilangan jati ditinya sebagai NKRI. Hoax dimana-mana, dijaman sekarang orang gampang banget terprovokasi, hanya karena status di facebook, tweet di twitter, sebab video edit-editan di youtube yang dapat memprovokasi, memicu api amarah, ormas-ormas terntentu, golongan-golongan orang tertentu, yang ngakunya cinta Indonesia, but dia termakan oleh hoax. Why, HOAX laris banget di Indonesia ? gua gak ngerti kenapa hoax begitu laris di Indonesia, i know mungkin ini salah satu kenapa Indonesia gak maju-maju. Gua sampai saat ini masih heran apa faedahnya, apa tujuan nya orang yang buat broadcast message di bbm, line, whatsapp apapun itu "Hello Sebarkanlah kalimat teman Anda". What The Fuck, whats wrong with this people, apa manfaatnya ketika dia membuat hoax, dan korbannya menyerbakan ke 5 temannya, 5 temannya menyebrarkan ke 5 temannya lagi. Apa yang dia dapatkan ?
Persatuan Indonesia juga sekarang sudah mulai hancur, sudah mulai kehilangan jati dirinya sebagai NKRI. Perlu kita ingat, Indonesia merdeka karena bersatu dalam perbedaan. Gua ulangin Indonesia merdeka tercipta karena bersatu dalam perbedaan. Dalam hal ini gua gak menyinggung pihak atau manapun, gua hanya menyampaikan aspirasi gua, gua hanya menyampaikan opini gua, gua hanya menyampaikan keluh kesah gua, ya ini Indonesia yang sekarang. Katanya Indonesia negara NKRI dengan "Bhinneka Tuggal Ika"nya berbeda-beda tetapi tetap satu, tapi kenapa akhir-akhir ini begitu maraknya, begitu populernya, soal MANIROTAS DAN MAYORITAS. Lalu, apa gunanya "Bhinneka Tuggal Ika" berbeda-beda tetapi tetap satu, kalau kenyataanya bersatu tetapi berbeda-beda. WOW.
Anak-anak penerus bangsa masa kini juga sudah mulai kehilangan faedahnya, kehilangan moralitasnya "mabok-mabokan" "seks bebas dimana-mana" "narkotika (narkoba)". Yang paling miris lagi anak umur 5 tahun di Indonesia saat ini sudah mendengarkan lagu-lagu dangdut, lagu cinta-cintaan, seharusnya itu tidak patut diperdengarkan oleh anak umur 5 tahun, dan kagetnya gua, kemarin, baru aja kemarin gua buka instagram, dan WOW anak kelas 3 SD sudah main mussically. Di jaman gua dulu, tahun 90-an, gua umur 3 SD itu masih main layangan, main kelereng kayaknya, denger lagunya di obok-obok, terus nyanyi Indonesia Pusaka dan lagu-lagu nasionalis lainnya.
Hey, kapan terakhir kali kalian mendengarkan atau menyanyikan lagu Indonesia Raya, kita gak usah bahas yang berat-berat, kita gak usah bahas-bahas soal politik, suatu hal yang jelas-jelas gak ada keuntungannya buat kita, itu cuma dimanfaatkan golongan orang yang memperkaya diri.
Gua harap kedepannya Indonesia lebih baik lagi, dapat kembali ke faedahnya sebagai NKRI. Dan gua harap ada suatu hal pelajaran yang bisa kalian dapat. Tolong komentar di bawah, apa pendapat kalian, apa opini kalian, apa keluh kesah kalian tentang Indoensai masa kini. Thank You.
Catatan :
"Ini tulisan gua ketik sendiri, yang kata-katanya dari youtuber Azis Ngok, jadi ada sedikit yang gua kurangin atau mungkin juga ada yang gua lebihin. Kenapa gua copas omongan dia ? karena gua pikir emang omongan dia bagus, ya, because gua suka dengan yang berbau Indonesia, thats right, gua cinta sama negara ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah melihat kejadian yang ramai ketika itu, gua rasa gua enek, gua muak dengan sesuatu yang gua rasa emang menjijikan, tapi oke itu udah gua lupakan, karena emang udah gak ada yang menarik untuk di bahas lagi. Tapi yang masih bikin gua muak sampai sekarang itu adalah orang yang selalu "judge a book by the cover" dan juga para penyebar hoax serta orang yang mempercayainya begitu aja. Dan mungkin oke kalau lu menilai gua bodoh, karena gua kadang percaya terhadap sesuatu yang menurut lu itu hoax, it's ok, itu hak lu, tapi gua punya cara lain coy, yang mana gua liat dulu itu beritanya dan gua sesuaikan, gak langsung gua percaya gitu aja."
Comments
Post a Comment